Where? Chapter 2 (Sequel of Why?)

Where? Chapter 2 (Sequel of Why?)
by Luna

Genre:
Hurt, Romance, Chaptered

Cast:
Cho Kyuhyun | Jun Seo Eun

Cuap-cuap Author:
Hayo hayo absen dulu siapa kemarin yang minta sequel ini dilanjutkan? Hihi
Aku post FF Where? dulu deh, yang nungguin FF Switch sabar dulu ya 😉 (Emang ada? Sok tau!)

where

Warning! Typo dimana-mana!
—oo0000oo—

“Minumlah,”

Kyuhyun menggeleng lemah tidak sanggup memasukkan apapun lagi ke dalam tubuhnya yang kini merasa mual dan terus mual. Seperti ada bongkahan batu besar yang menyangkut di tenggorokannya.

Kyuhyun memijit pelipisnya yang sama berdenyutnya dengan gelombang di perutnya.

Park Leeteuk, sahabat sekaligus dokter pribadinya menghempaskan punggungnya ke kursi ruang kerjanya sambil mendengus.

“Berapa botol kali ini yang kau habiskan? Bukannya sudah kukatakan, kau mempunyai toleransi alkohol yang cukup kronis, Kyu.”

“Aku hanya minum satu bo—”

“Kebohongan macam apa itu? Aku lebih tau kondisi tubuhmu.”

Leeteuk kemudian mencondongkan badannya ke depan dengan kedua lengan bertopang pada pinggiran meja hingga kepalanya hanya berjarak setengah meter dari kepala Kyuhyun yang tertunduk.

“Ceritakan padaku, masalah apa lagi sekarang? Seingatku sudah tiga tahun ini kau tidak pernah mengeluh lagi setelah minum alkohol. Pasti ada sesuatu yang menjadi pemicunya.”

Kyuhyun bungkam. “Aku bukan istrimu! Dan sudah kubilang namaku Anna bukan Jun Seo Eun!”

“Arrrghhh!!!”

Kyuhyun menggebrak meja dengan kepalan tangannya sampai mengejutkan Leeteuk. Tidak benar-benar terkejut, hanya saja jantungnya seperti terkena kejutan listrik dari mesin kejut jantung.

“Yak! Tenangkan dirimu, bung! Aku jadi tidak bisa menemukan obat yang cocok untukmu kalau kau terus-terusan begini.” Leeteuk menghela napas panjang.

Di antara sejuta pasien yang pernah dia temui, tidak ada yang separah Kyuhyun.

Setidaknya pasiennya selalu bisa menceritakan permasalahannya padanya. Tapi tidak dengan Kyuhyun. Pria ini memiliki seribu satu alasan untuk menghindari pertanyaannya.

Benar, tiga tahun lalu, pria ini tidak sebaik sekarang. Dulu dia adalah pria yang kesehariannya menghabiskan waktunya bersenang-senang dengan wanita dan alkohol.

Kemudian dia akan berakhir di ranjang UGD rumah sakit tempat dia bekerja akibat melebihi toleransi alkohol yang dilanggar sampai harus rawat inap.

Semua orang tidak ada yang tahu apa penyebab si CEO tampan itu selalu mengalami kesakitan kronis setelah menenggak alkohol.

Tepatnya alasan kenapa dia tidak bisa berhenti mengkonsumsi minuman mematikan itu.

“Aku merindukannya…”

Tiba-tiba Kyuhyun menyuarakan suara seraknya. Dia mengusap mukanya gusar dan sangat terlihat gurat-gurat kelelahan di sekitar wajahnya.

“Setengah mati aku merindukannya.”

“Kalau kau merindukannya, kenapa harus ada kata perceraian dalam pernikahan kalian?”

Kyuhyun menggeleng lemah. Tubuhnya sedikit merosot dari kursi lalu kepalanya tertonggak ke atas sandaran.

Kepalanya pening dan berputar-putar membuatnya menggeleng-geleng kelewat keras, berusaha mengenyahkan rasa sakitnya.

“Aku tidak pernah menganggapnya sebagai istriku sampai aku harus kehilangannya.”

Leeteuk mengerutkan keningnya. Dia menghela napas singkat sebelum melepas kaca matanya, “Kau bisa membatalkan perceraian itu, Kyu, kalau kau mau.”

“Aku tidak sedang membicarakan jalang itu!” sergah Kyuhyun nyaris menendang meja di hadapannya karna perkataan Leeteuk barusan.

Yang mendapat bentakan itu mendelik tak percaya. Kyuhyun baru saja mengatai istri yang katanya dirindukannya dengan ‘jalang’.

“Kalau begitu katakan padaku siapa disini yang kau ceritakan sebagai istri yang kau rindukan! Jangan membuatku bingung! Buatlah pekerjaanku menjadi mudah! Aish! Kau membuatku ingin berhenti dari pekerjaan ini saja. Melelahkan sekali.”

Leeteuk tidak sungguh-sungguh saat mengatakannya. Dia hanya ingin menyadarkan sahabatnya yang sekarang dirundung perasaan tak menentu yang tak seorang pun boleh tahu.

Kyuhyun meremas rambutnya frustrasi. Tidak ada yang lebih memusingkan selain menceritakan masa lalunya yang dengan bodohnya dulu selalu dia tutup-tutupi. “Aku pergi.”

“Yak! Yak! Kyu!” teriakan Leeteuk sudah tidak digubris lagi oleh Kyuhyun. Pria itu keluar dari ruangan dengan kepala tertunduk dan rambut acak-acakan.

Punggungnya menempel erat di pintu sementara sebelah tangannya memegangi kepala kanannya yang berdenyut.

Kyuhyun mengacuhkan orang-orang yang berlalu di depannya sambil memandangnya bingung.

Dia berjalan sempoyongan keluar sama seperti beberapa jam lalu saat dia masuk ke rumah sakit ini.

.

.

.

Anna mengunci mobilnya dan setelah mendengar bunyi ‘beep’ dia melenggang dengan santainya masuk ke rumah sakit yang sudah seperti rumah keduanya.

Bertahun-tahun dia menjalani perawatan disana sehingga tidak mengherankan kalau beberapa dokter yang ditemuinya mengenalnya.

Dokter psikiater lebih tepatnya. Mereka tahu setiap tiga kali seminggu Anna akan pergi kesana untuk bertemu dokternya yang terbilang masih muda dan berkarisma.

BLAM!

Anna nyaris melompat di tempatnya berdiri ketika seseorang membanting pintu ruangan yang akan dia masuki.

Kali ini Anna benar-benar melompat menjauh dari sana ketika dia mengenali siapa orang itu.

Pria gila yang seminggu lalu mengacaukan acara bosnya dengan ucapannya yang tidak masuk akal.

Pria yang mengaku-ngaku sebagai suaminya. Oh ayolah, dia bukan pria pertama yang mengaku sebagai suaminya.

Bahkan selama ini sudah berpuluh-puluh pria yang memanfaatkan penyakitnya dengan mengatakan bahwa mereka adalah suaminya.

Tubuh mungilnya bersembunyi di balik tembok dekat sana. Kepala Anna menengok keluar.

Pria itu sudah menghilang. Kemana? Anna mencari-cari sosoknya. Apa dia salah lihat saja? Sepertinya dia memang salah lihat.

Setelah meyakinkan dirinya sendiri, Anna memberanikan diri keluar dari tempat persembunyiannya lalu mengetuk pintu ruangan yang sama tempat dia melihat orang tadi.

“Selamat pagi, dokter Park.” Sapa Anna ramah.

“Oh, Anna-ssi. Tidak biasanya terlambat tiga menit?” Leeteuk mempersilahkan Anna duduk di kursi yang terasa hangat di pantat wanita itu.

Anna sedikit mengernyit. “Ada apa?”

“O-oh, tidak apa-apa. Ada pasien sebelumku, benar kan?” tebak Anna asal.

Leeteuk tertawa lalu badannya sedikit mencondong ke depan.

“Benar, seorang CEO gila yang merindukan istrinya.” Lalu Leeteuk menangkupkan tangannya saling bertautan di atas meja.

“Biasalah, sindrom akan bercerai memang demikian. Dia bukan pasien pertamaku yang harus mabuk-mabukkan sebelum mengikuti sidang perceraian siang nanti.”

Anna mengangguk-angguk saja mendengar ucapan dokternya. Berarti bukan pria gila itu.

“Ah, aku sampai lupa menanyakan keadaanmu nona. Bagaimana? Apa ada sesuatu yang mau kau ceritakan?” Pasien di depannya ini memang sangat rajin mengunjunginya.

Bukan sekadar berkunjung, berkonsultasi mungkin jenis kata yang pas. Umurnya sangatlah muda untuk seseorang yang harus mengalami traumatis di masa mudanya.

Amnesia Disosiatif.

Kehilangan ingatan tentang beberapa kejadian di masa lalu yang menyebabkan dia trauma sehingga dia melupakan hampir semua memorinya termasuk identitasnya.

Beruntung dia memiliki teman dekat yang mengetahui keadaannya dan terpaksa membuatkan identitas baru karena takut kalau-kalau seseorang yang menghancurkannya di masa lalu datang lagi.

“Aku meminta maaf karna dua kali jadwalku harus menemuimu aku tidak datang karna terlalu sibuk.”

“Tidak apa-apa, Anna-ssi. Aku justru senang karna mungkin kau sudah tidak membutuhkan jasaku lagi.” Canda Leeteuk yang ditanggapi tawa renyah dari Anna.

Pria itu tersenyum senang.

Mungkin ini terdengar biasa karna seorang dokter yang jatuh cinta pada pasiennya sendiri.

Tapi, siapa yang bisa menolak pesona wanita di depannya? Bukan soal cantik, tapi lebih pada rasa nyaman.

“Aku mengalami kejadian aneh seminggu yang lalu. Aku bertemu dengan seorang pria yang lagi-lagi mengaku sebagai suamiku. Tapi pria ini benar-benar nekat.

“Dia memperkenalkanku sebagai istrinya di depan bosku  dan para pengunjung di malam acara pertunjukan yang diadakan studio tari. Anehnya lagi, dia mengatakan kalau aku ini seorang wanita bernama Jun Seo Eun.”

Anna menyelesaikan ceritanya, menunggu tanggapan dari Leeteuk.

“Aneh, bukan?”

Leeteuk diam. Memang aneh. Tapi aneh sekali menurutnya karna dia seperti mendengar cerita itu entah dimana.

“Aku pikir mungkin dia sedang sedih setelah ditinggal oleh istrinya dan secara kebetulan wajahku mirip dengan mendiang istrinya itu.”

Anna berhenti sejenak. “Ajaibnya aku seperti melihat orang itu berdiri di depan ruanganmu, dokter. Aku tidak mungkin mengalami ilusi kan?”

Apa maksudnya Kyuhyun? Satu-satunya pasien yang dia tangani sebelum ini adalah Kyuhyun. Tapi tidak mungkin, kan?

“Ada dua kemungkinan disini, Anna-ssi. Pertama, pria itu mengingat wajah wanita yang dia cintai ketika melihatmu. Kedua, pria itu benar suamimu.”

“Apa? Tidak mungkin. Aku kira dia adalah satu di antara banyak pria yang memanfaatkan sakitku untuk keuntungan mereka. Aku tidak bisa langsung percaya kan. Apalagi dia adalah seseorang yang mesum.”

“M-mwo? Haha…”

Leeteuk tergelak.

“Tentu saja! Aku mengenalnya karna secara tiba-tiba di masuk ke toilet wanita ketika aku sedang berada di dalamnya. Sudah pasti dia orang mesum!”

Leeteuk menghentikan tawanya. Spekulasinya salah. Tidak mungkin pria itu Kyuhyun. Pasti bukan. “Sepertinya aku lebih menyukai kemungkin yang pertama.”

“Aku pun begitu! Yah, walaupun yah, dia satu-satunya pria yang selama ini pernah mengaku sebagai suamiku yang memiliki wajah tampan.”

Tidak bisa dipungkiri pria gila dan mesum itu memang sangat tampan. Bukan hanya tampan.

“Well, kau memang punya mata yang bagus untuk melihat sesuatu yang berkilauan. Apa ada lagi yang mau kau ceritakan?”

Anna menggeleng. “Aku hanya merasa harus melapor padamu, dokter. Siapa tahu ada harapan untukku mengingat masa laluku. Aku benar-benar ingin mengetahui apa yang sudah kulupakan tiga tahun lalu. Sesakit apapun itu aku tetap ingin mengingatnya. Meskipun aku tidak mau mengalami kejadian itu lagi.”

“Pasti, aku akan membantumu. Kau hanya perlu bersabar. Aku pernah mengatakannya kan, pada dasarnya seseorang bisa secara sengaja melupakan masa lalunya sebagai bentuk pertahanan diri. Karena perasaan takut kalau kejadian itu akan menimpamu kembali. Sekarang aku bertanya, apa kau siap terluka?”

Anna menghembuskan napas perlahan. Inilah pertanyaan yang selalu dia tanyakan sendiri tiap harinya. Apa dia cukup siap merasakan rasa sakit itu? Seberapa besar sakit itu? Seberapa banyak dia akan terluka olehnya?

Seberapa cukup dirinyakah untuk menghadapi itu semua?

Tapi dia tidak boleh menghindar kan? Dia yang memaksa untuk mengingat dia harus bisa menghadapi konsekuensinya.

“Aku siap. Semoga saja aku siap. Tiga tahun aku bersembunyi dari balik pertahananku. Aku rasa siap harusnya sudah ada sejak dulu saat aku pertama kali menemuimu, dokter.”

Ucapan yang terlontar dari bibir Anna membuat Leeteuk mendesah lega.

Setelah Anna pergi dari ruangannya, Leeteuk terus bersyukur dalam hati. Setidaknya dua pasiennya pagi ini ada salah satu dari mereka yang mau bertekad sembuh.

.

.

.

Suara berisik apa itu?

Anna menghentikan gerakannya menari kemudian mematikan lagu ‘Hot Pink’ yang menjadi project-nya minggu ini untuk menuntaskan gerakan yang nanti akan diajarkan pada anggota baru di studio.

Anna mengambil selembar handuk putih yang disampirkan di kursi ruang makan apartemennya, dekat dengan tempat dia biasa berlatih menari.

Dia mendengar suara gaduh dari luar jam sebelas malam? Apa yang dilakukan tetangganya malam-malam begini?

Sejujurnya Anna terpaksa mengakui dia membenci lingkungan apartemennya yang buruk. Terutama tetangga di depan.

Mereka seringkali berbuat gaduh seperti halnya malam ini. Sepasang suami istri muda yang sering meributkan hal tidak penting sampai-sampai mengganggu ketenangan orang-orang di sekitarnya.

Pernah sesekali mereka bertengkar jam dua pagi di saat semua orang sudah terlelap dan sialnya Anna waktu itu harus menyelesaikan satu gerakan tariannya yang dipakai hari itu.

Menyebalkan sekali memang bertetangga dengan orang-orang yang menikah di usia yang sangat muda. Ohoho, itu seperti membicarakan dirimu sendiri Anna Park.

Setelah membuka pintu, Anna dibuat terbengong-bengong.

Tidak ada siapa-siapa disana. Anna mendekatkan telinganya di pintu apartemen tetangga yang dia sebut berisik tadi. Sepi. Tumben mereka tidak bertengkar malam minggu begini?

Anna menggelengkan kepalanya. Apa dia salah dengar? Anna masuk ke dalam apartemennya yang sepi.

Kebetulan Mina ada shift malam hari ini dan Changmin seperti biasa mengeluyur entah mencari wanita malam mana lagi.

Sudah berkali-kali pria itu dia ingatkan agar serius pada satu wanita saja dan fokus pada pekerjaannya. Tapi apa jawabannya?

“Hidup terkekang pada satu wanita sama dengan membunuhku dengan racun mematikan secara perlahan.”

Terkadang Anna juga heran, seharusnya Changmin ingat berapa umurnya sekarang. Beberapa bulan ke depan usianya akan menginjak kepala tiga. Masih saja bertindak seperti remaja labil.

“OMO! Astaga!”

Saking seriusnya menggerutu dan memikirkan orang lain, Anna sampai tidak sadar kalau seseorang sudah lancang menyelinap ke dalam apartemennya entah bagaimana caranya.

Dan sekarang orang itu dengan santainya menikmati secangkir kopi panas di sofa ruang tamunya. Kejutan! Siapa orang itu? Tebak!

“KAU! PERGI DARI SINI!”

Pria gila mesum cabul itu LAGI! Oh, tidak bisakah hidupnya tenang barang sebentar? Kenapa harus bertemu dengan pria ini? Di dalam apartemennya?

“Bagaimana kau bisa masuk? Kau.. kau benar-benar seorang penguntit! Aku akan melaporkanmu!”

Pria yang dimaksud hanya tertawa geli melihat wanita ah, bukan, istrinya kebingungan mencari keberadaan ponselnya yang dia sembunyikan di balik punggungnya.

“Mencari ini sayang?”

Kyuhyun mengacungkan ponsel milik Anna ke udara yang langsung ditanggapi ekspresi garang dari wajah cantiknya.

Anna berjalan mendekati Kyuhyun.“Kemarikan ponselku!”

Anna berusaha merebut ponsel miliknya dari tangan kekar Kyuhyun yang sekarang malah asyik menyembunyikan ponsel wanita itu di balik tubuhnya.

Anna terlalu sibuk ingin mengambil ponselnya sampai tidak menyadari kalau jarak mereka sangat dekat hingga Kyuhyun nyaris kehabisan napas karna melihat tetesan keringat yang mengucur dari leher putih jenjang milik istrinya terpampang jelas di depan matannya.

Ingin sekali dia menyerah kemudian menghempaskan kepalanya di cerukan leher menggoda itu.

Tapi tidak, dia tidak boleh gegabah. Dia tidak ingin istrinya ini menjauh lagi darinya.

Kyuhyun menekan ponsel milik Anna ke belakang punggungnya yang dia tekan keras ke sandaran sofa sedangkan Anna terus berusaha merebutnya.

Kyuhyun menggunakan kesempatan ini menarik pinggang ramping istrinya hingga Anna terduduk di atas pangkuan hangat milik Kyuhyun.

Panas akibat keringat di sekujur tubuhnya harus mendidih lagi mendapat perlakuan begitu dari pria asing di depannya.

Kyuhyun mengeratkan pelukannya di pinggang Anna sambil mendekatkan tubuh mereka.

Oke, Kyuhyun harus menggeram sekali ini saja karna Anna tanpa sengaja menyenggol pusat tubuhnya yang sudah mengeras sejak pertama dia masuk diam-diam ke dalam apartemen ini.

Setelah menyelesaikan sidang perceraiannya dengan Na Yeon siang tadi, Kyuhyun sudah bertekad akan menggunakan cara apapun untuk mendekati istrinya lagi.

Mendapatkan istri sahnya. Mengembalikannya ke dalam pelukannya.

Maka dari itu dia mencari alamat apartemen istrinya untuk menemukan jawaban dari pertanyaannya. Mengapa Jun Seo Eun mengganti namanya. Mengapa Jun Seo Eun tidak mengenalinya. Kemana saja Jun Seo Eun selama ini.

“Lepaskan aku bodoh!” Anna gusar di tempatnya. Alasannya sangat jelas, dia tidak pernah diperlakukan seintim ini dengan pria manapun.

Seolah-olah Kyuhyun sangat berhak melakukan apa saja atas dirinya dan Anna benci kenyataan bahwa tubuhnya sama sekali tidak mengelak.

Hanya otak cantiknya sekaranglah yang berusaha menggempur pertahanannya agar tidak runtuh sekarang juga.

“Tubuhmu berkata sebaliknya sayang.” Kyuhyun menggeram lagi oleh karena gerakan Anna yang membangunkan adik kecilnya.

“Kumohon jangan bergerak kalau kau tidak mau aku menerkammu sekarang juga. Kau tahu kan, kekuatan pria saat sedang bergairah berjuta kali lipat lebih besar dari kekuatan sepuluh wanita sekalipun.”

Anna membeku. Dia takut dengan ancaman pria ini. Ada perasaan takut saat pria di depannya menyiratkan kata-katanya sebagai paksaan bercinta.

Kyuhyun menarik kedua sudut bibirnya ke atas membentuk senyuman yang tidak pernah dia tunjukkan pada siapapun ketika Anna mulai menurut.

“Akan kupastikan kau berakhir di penjara, sialan, karna mengurungku seperti ini.”

Oh! Bibirmu, sayang! Kenapa terdengar sangat kasar seperti terakhir kali?

“Jangan memakiku atau aku akan melakukan sesuatu yang kutahan sejak aku melihatmu memakai pakaian ketat ini.” ancam Kyuhyun tidak main-main.

Tangan kirinya yang bebas—sementara tangan lainnya sedang memenjarakan tubuh istrinya agar tetap berada di pangkuannya— mencengkeram kuat singlet ketat warna kuning milik Anna hingga wanita itu menegang.

“Jauhkan tanganmu dari tubuhku, brengsek!”

Anna memberontak lagi. Apa yang dilakukan pria ini? Datang malam-malam menelusup seperti pencuri dan memperlakukan dirinya seolah-olah dia miliknya.

Anna tidak suka diperlakukan semena-mena apalagi oleh seseorang yang tidak dia kenal yang mengaku-ngaku sebagai suaminya.

“Sudah kukatakan jangan memakiku!”

Teriakan Kyuhyun menggema di apartemen membuat Anna menggerutu pasrah. Pegangannya di bahu tegap pria itu mengerat. Hatinya bergetar ketakutan mendengar teriakannya.

“Kalau begitu lepaskan aku! Sialan! Brengsek!” Dengusnya kelewat nyaring yang membuat telinga Kyuhyun sangat sakit.

“Aku akan melepaskanmu. Tapi nanti,”

Anna memukul bahu Kyuhyun kesal kemudian memberontak lagi dan kini dia berhasil melepaskan diri dari cengkeraman pria itu.

Anna tidak tahu bahaya apa yang mengancam ketika dia memilih membangkang dari ancamannya.

“Kau membangunkan singa yang kelaparan, nona.” geram Kyuhyun.

Tanpa Anna sadari pria itu sudah berdiri di hadapannya dan tanpa aba-aba kedua lengan kekar itu meraih pinggangnya hingga mengangkat tubuh mungilnya ke atas.

Tidak, lebih tepatnya ke pundak pria itu hingga sekarang  posisi Anna seperti karung beras yang diangkat oleh kuli bangunan.

“Yak! Yak! Apa yang kau lakukan! Turunkan aku! Aku bilang turunkan aku! Yaaak!”

Anna meronta-ronta sambil memukul punggung Kyuhyun berkali-kali.

Tapi apa yang dirasakan Kyuhyun malah perasaan geli bercampur senang oleh karena perbuatan Anna barusan.

Kyuhyun tidak peduli lagi gadis yang sekarang tidak henti-hentinya memakinya, mencubitnya, memukulnya, menarik-narik kemeja belakangnya.

“Lucu bukan, suami menculik istrinya sendiri? Kumohon, diam sayangku,”

“Tidak! Kau gila!”

Anna tidak habis pikir. Kenapa pria ini begitu agresif mengakui dirinya sebagai suami Anna?

Padahal namanya saja Anna tidak tahu. Apa dia pasien rumah sakit jiwa yang kabur? Atau lebih parahnya dia seorang mucikari yang pekerjaannya menjual wanita ke luar negeri?

Celaka! Semoga tidak!

Kyuhyun menurunkan Anna tepat di samping mobil sport miliknya yang terparkir di samping gedung apartemennya. Anna lagi-lagi menggunakan kesempatan itu untuk kabur.

Tapi bukan Kyuhyun namanya kalau membiarkan wanita itu pergi lagi setelah perjuangannya menggendongnya sampai ke lantai bawah. Dia mencengkeram lengan wanita itu.

“Kenapa kau susah sekali sih diajak bekerja sama? Aku hanya ingin mengobrol denganmu ke tempat yang lebih nyaman agar aku bisa menjelaskan semuanya.” ucap Kyuhyun penuh putus asa.

Bagaimana tidak, wanita itu terus saja mencoba kabur darinya.

“Baik, bicara sekarang.”

Anna menarik lengannya dari cengkeraman Kyuhyun kemudian bersedekap di depan dada.

“Disini?”

Kyuhyun melirik ke sekitarnya yang gelap yang hanya diterangi oleh cahaya remang-remang.

“Tidak suka? Oke, aku pergi.”

“Tunggu! Tunggu!”

Kyuhyun mencekal lengan Anna lagi yang langsung mendapat lirikan pedas. Anna menyentak tangannya lepas dari cengkeraman Kyuhyun. “Aku tidak suka kontak fisik.”

“Oke, oke! Huh!”

Kyuhyun menghela napas lelah. Dia segera melepaskan cekalannya. Kenapa sekarang dia menjadi penurut sekali di depan wanita ini?

“Aku tidak mau bertele-tele lagi. Aku hanya ingin membawamu pulang. Pulang. Ke rumah. Kita.”

Anna tertawa mengejek.

“Tuan, aku bahkan tidak tahu siapa namamu. Tapi kau tiba-tiba mau membawaku ke rumahmu. Kau pikir aku serendah itu mau mengikuti kemauanmu? Aku tidak mau!”

“Sayangnya aku tidak butuh jawaban. Aku akan langsung membawamu.”

Kyuhyun berjalan cepat ke arah Anna hendak menarik atau menyeretnya kalau wanita itu menolak lagi, tapi Anna buru-buru mencegahnya dengan menumpukan kedua tangannya di depan dada Kyuhyun, menghentikan gerakannya.

“Aku tidak suka dipaksa!”

“Kalau begitu kau suka rela ikut denganku?”

“Tidak! Sudah kubilang aku tidak mau ikut denganmu, Tuan Pemaksa!”

“Kyuhyun.” Pria itu menggenggam kedua tangan Anna yang berada di dadanya kemudian menarik tubuh wanita itu padanya hingga menubruk tubuhnya sedikit keras. “Panggil aku Kyuhyun.”

Meski Anna sangat terkejut. Astaga, pria ini benar-benar! Anna memutar bola matanya malas, menghilangkan gugupnya, “Ya terserahlah, yang jelas aku tidak mau ikut denganmu.”

“Aku memaksa.”

Kyuhyun bersikukuh. Dia tidak mau melepaskan wanita ini lagi. Dia tidak boleh sampai kehilangannya lagi. Tidak akan.

“Aku tidak dengar! Yak!”

Anna menjerit ketika Kyuhyun mencubit pinggangnya tiba-tiba. Dia tidak suka disentuh di bagian itu. Kyuhyun menyeringai saat tahu kelemahannya.

Sebenarnya dia tidak suka membuang-buang waktu untuk bernegoisasi dengan gadis manapun. Tapi dengan Seo Eun entah kenapa dia jadi ingin berlama-lama menghabiskan waktunya bersama gadis ini.

Dia menyukai Seo Eun yang sekarang, yang selalu mendebatnya dan membantahnya. Walaupun sejak dulu dia sudah menyukainya hanya saja dia terlalu gengsi untuk mengakui.

Hingga Kyuhyun terpaksa mencari pelampiasan dengan meniduri wanita malam. Dirinya bersalah. Kyuhyun tahu. Dia tidak akan pernah mau lagi mengulangnya.

“Lepaskan aku! Lepas! Lepas! Aku tidak mau ikut denganmu. Lepas!”

“Tidak hari ini berarti besok iya,” Kyuhyun mendekap tubuh Anna namun masih menyisakan jarak sehingga dia bisa melihat wajah cantik istrinya. “atau hari setelah besok, besoknya, besoknya lagi, sampai kau mau ikut denganku dan berbicara padaku.”

Anna memperhatikan wajah Kyuhyun dari dekat. Mata pria itu menatap tajam padanya. “Aku pergi.”

Kyuhyun melepas dekapannya lalu berjalan menuju mobilnya.

Anna membalikkan tubuhnya. Menyentuh jantungnya yang berdebar entah untuk siapa.

Kenapa dia harus gugup karena tingkah pria itu? Tatapan mata itu seolah mengingatkannya pada seseorang yang dia tidak ingat siapa itu.

Baru saja Anna hendak melangkah ketika tubuhnya dipaksa berbalik dan bibirnya dilumat oleh bibir tebal milik pria mesum yang ditolaknya habis-habisan tapi sialan memabukkan untuknya.

Ciuman itu hanya berlangsung tujuh detik. Oh, kau bahkan menghitungnya Anna Park! Apa kau begitu menginginkan ciuman itu terjadi lebih lama?

“Aku tidak sabar untuk merasakannya lagi. Aku benar-benar pergi sekarang.”

Kyuhyun tersenyum sangat lembut. Sudah lama dia ingin merasakan bibir Anna lagi.

Sejak pertama kali menyentuhnya hari itu, Kyuhyun bersumpah, tidak ada gadis yang pernah dikencaninya memiliki bibir semanis ini.

Anna mengepalkan tangannya di sisi tubuhnya. Lututnya bisa-bisa lumpuh seketika melihat senyuman itu.

Pria itu mengacak rambut Anna asal sebelum benar-benar meninggalkan gedung apartemen itu. Anna menyentuh bibirnya. Seperti ada sesuatu yang dia rindukan dari ciuman itu.

Entahlah, dia tidak tahu itu apa.

“Astaga!”

Ya ampun, kenapa hari ini begitu banyak orang yang suka mengagetkannya?

“Yak! Changmin-ah, apa yang kau lakukan disana? Mengintip, eoh?” kedua lengan Anna bertopang di samping pinggangnya.

“Dan apa yang kau lakukan dengan pria brengsek itu?!”

.

.

.

“Rapat kali ini cukup sampai disini. Terima kasih atas kerja sama kalian untuk kemajuan perusahaan.”

Kyuhyun membiarkan Hyukjae membereskan berkas-berkasnya setelah rapat usai. Ada kecanggungan yang tercipta diantara mereka.

Bibir Kyuhyun gatal ingin memberitahu Hyukjae segalanya. Tentang Seo Eun.

Tapi apalah daya? Hyukjae yang sekarang membencinya. Dan itu semua karena kesalahannya.

Kyuhyun beranjak menuju ruangannya di lantai teratas. Dia harus menandatangani beberapa berkas lagi sebelum bisa benar-benar pergi menemui istrinya lagi.

Semalam adalah pertemuan singkat yang membuatnya bisa tidur lelap sampai nyaris terlambat rapat setelah bertahun-tahun tidak pernah bisa tidur.

Kyuhyun membuka pintu ruangannya dan cukup heran melihat seorang pria berdiri di dekat jendela dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku dan membelakanginya.

Setahunya Kyuhyun tidak memiliki janji apapun setelah rapat pagi ini.

“Nuguseyo?”

Pria itu berbalik dan kini Kyuhyun benar-benar terkejut melihat siapa yang datang.

Pria yang merusak rumah tangganya hingga harus berakhir di meja pengadilan walaupun dia berterima kasih juga karena dengan itu dia bisa memiliki istrinya yang sesungguhnya seutuhnya.

“Mau apa kau kesini?” tanyanya tajam penuh kebencian.

Changmin menunjukkan smirk sinisnya.

Changmin melangkah dengan mantap ke arah Kyuhyun dan ketika jarak mereka dirasa cukup dekat, Changmin melayangkan tinjunya ke muka Kyuhyun sampai pria itu tersungkur di lantai sambil berteriak kencang, “Menjauhlah dari Anna!!”

Kyuhyun terbatuk dan mengumpat dalam hati.

Brengsek! Kyuhyun mengusap sudut bibirnya yang berdarah dengan punggung tangan sebelum berdiri tegak di depan Changmin. Menunjukkan siapa di antara mereka berdua yang berkuasa disini.

“Kau siapa melarangku untuk dekat dengan istriku?!”

“Dia bukan ISTRIMU, brengsek!”

Changmin meninju muka Kyuhyun lagi, lagi dan lagi hingga babak belur. Muka pria itu hancur di tangannya yang mengalir darah segar milik pria yang sedang dihabisinya.

Tak hanya itu, Changmin memukul tubuh Kyuhyun bertubi-tubi sampai pria itu tidak sanggup mengelak atau sekadar membalas satu pukulan saja.

Kyuhyun cukup lengah karena kesenangannya sejak kemarin malam sehingga dia tidak bisa melawan. Tenaganya lemah dengan sendirinya jika mendapat serangan tiba-tiba begini.

“Jangan mendekati Anna lagi atau kau akan berurusan denganku!”

Changmin menendang perut Kyuhyun sekali dan setelah itu pergi begitu saja dengan membanting pintu.

“Sial! Kuat sekali dia! Apa dia balas dendam karna sebelumnya aku telah membuatnya babak belur.”

Kyuhyun berjalan sempoyongan, menopang tubuhnya dengan benda apapun di sekitarnya yang bisa menerima beban berat tubuhnya lalu menghempaskan tubuhnya di sofa panjang terdekat.

Dia terbatuk lagi dan darah yang keluar.

“Sialan! Dan apa hubungan yang dia miliki dengan Seo Eun? Apa dia berniat merebut milikku lagi? Sial!”

Kyuhyun mencoba mengambil ponselnya di saku celananya dengan susah payah karna harus menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Dia menekan beberapa nomor yang sudah dia hafal.

“Bawakan obat merah ke ruanganku sekarang!”

Kyuhun melempar ponselnya asal dan merebahkan kepalanya di sandaran sofa. Kepalanya berdenyut parah karena beberapa pukulan tadi dan dia yakin kalau mukanya sekarang hancur.

Bagaimana dia bisa mengajak Seo Eun makan siang dengan muka sehancur ini?

Sialan kau Shim Changmin! Baik, kita 1-1 sekarang. Lihat saja nanti perhitungan apa yang akan kuberikan untukmu!

.

.

.

“Kau terlihat sangat tidak fokus, Anna Park.”

Lia Kim, ketua koreografer sekaligus senior bagi Anna, menyodorkan sebotol air padanya.

“Terima kasih, sunbae.”

Anna mengambil botol itu kemudian meneguk isinya hingga tandas setengahnya. Siapapun bisa merasakan kegelisahannya walau hanya melihatnya saja.

Entahlah, Anna merasa kurang sehat sejak bangun pagi.

“Ada masalah? Kau bisa menceritakannya padaku supaya aku bisa memberi sedikit wejangan, mungkin?” Anna tersenyum masam.

Lia selalu bersikap baik padanya tidak peduli seberapa banyak kesalahannya hari ini. Sunbae-nya itu memang pantas menjadi panutan.

Lia selalu bisa mengkontrol emosinya sebaik mungkin dan tidak pernah membagi fokusnya dengan masalah pribadi, tidak sepertinya.

Lia bahkan sudah bekerja di banyak tempat dan dipercayai menjadi Tim Choreografy untuk artis-artis ternama. Anna selalu berkeinginan untuk mengejar kesuksesan sepertinya.

“Aku hanya kelelahan. Apa aku bisa pulang cepat hari ini?”

“Oh, tentu saja.” Lia tersenyum lebar. Dia ikut berdiri saat Anna memasang jaket kulitnya melapisi kaos putih kebesarannya siap pergi.

“Pulanglah, istirahatlah yang banyak. Jangan lupa makan, ne?”

“Arasseo, aku pergi.” Anna melambai sekilas sambil menenteng tasnya keluar dari tempat latihan. Dia akan mandi di apartemen saja.

Anna harus pulang cepat-cepat dan menghindari pertemuan dengan Kyuhyun.

Ah, pria itu beberapa saat lalu mengiriminya pesan singkat kalau dia akan datang ke studio. Maka dari itu Anna terburu-buru menyelesaikan pekerjaannya dan beralasan lelah.

Anna berjalan tergesa seperti sedang dikejar hantu menuju mobilnya yang terparkir di basement. Dia harus segera pergi dari sana sebelum Kyuhyun sampai.

Anna melempar tasnya ke jok belakang mobilnya dan masuk ke dalam mobil. Dia membetulkan kuciran rambutnya yang berantakan melalui kaca spion depan.

“Oke, kita kabur sekarang!”

Anna menyalakan mesin mobilnya kemudian menginjak pedal gas tapi detik itu juga dia menginjak remnya ketika melihat seseorang tengah berdiri di depan mobilnya dengan kedua tangan di pinggang.

Anna merasakan sekujur tubuhnya berkeringat lebih parah dibandingkan para pelari marathon saat matanya menangkap siluet pria yang tidak ingin dihindarinya sekarang.

Pria itu tersenyum mengerikan dan berjalan ke sisi pengemudi.

Tangan Anna bergetar saat menekan tombol pengunci mobil. Pria itu meletakkan tangannya di kaca mobil membuat Anna mendesis kesal dan ketakutan sekaligus.

Tok tok!

Kyuhyun paham. Sesuai dugaannya tidak mudah menjinakkan wanita ini.

“Buka mobilnya, sayang.” Kyuhyun tersenyum geli melihat gelengan kuat dari kepala Anna. Apa dia ketakutan? “Buka selagi aku masih bisa bersikap lembut padamu.”

Di dalam mobil, Anna merasakan takut luar biasa. Kenapa dia harus takut?

Yah apa lagi, dia tidak suka berurusan dengan pria asing yang kemarin malam mencuri ciumannya dan setelah mendengar, ah tidak, tidak.

Dia tidak mau bertemu dengan Kyuhyun lagi. Anna terus menggelengkan kepalanya sementara Kyuhyun terus menggedor-gedor kaca mobilnya.

“Kenapa keras kepala sekali, hm? Aku hanya ingin berbicara denganmu. Sebentar saja sayang.”

Anna menggeleng lagi. Apa pria ini sudah gila? Kenapa dia begitu memaksakan kehendaknya?

“Sayang, buka pintunya atau aku akan melakukan sesuatu padamu yang kau bisa menyesalinya seumur hidup. Aku hitung sampai tiga.”

Bahkan di hitungan Kyuhyun yang ke-tiga Anna tetap tidak membuka pintu mobilnya membuat pria itu menjerit marah.

Kyuhyun mulai kalap memukuli kaca mobil milik Anna dan menendang-nendang mobilnya.

Astaga! Apa yang pria itu lakukan! Mobil ini masih kreditan! Kalau dia mengembalikannya dalam keadaan hancur, dia bisa kena denda!

Anna menjeblak pintu mobilnya hingga tubuh Kyuhyun bergeser sedikit. Kata-kata makian sudah sampai di ujung lidah Anna namun terhenti saat dia melihat betapa hancurnya wajah milik Kyuhyun.

Kaca mobilnya terlalu gelap sehingga dia tidak bisa melihat bagaimana rupa pria ini.

Oh, dia tidak ingat pernah bertemu dengan pria berwajah babak belur yang mengaku-ngaku sebagai suaminya.

“Apa yang terjadi padamu?”

Sialan mulutmu Anna! Kenapa nadamu terdengar sedang mengkhawatirkannya? Karena dapat dia lihat sekarang pria ini menyeringai.

Anna buru-buru menambahkan sebelum kesalahpahaman pria ini berlanjut pada hal-hal yang tidak diinginkan, “M-maksudku, apa yang kau lakukan pada mobilku, huh? Kau tau ini mobil kreditan! Aku tidak bisa membayar denda kalau sampai mobil ini lecet! Apa? Kenapa kau tersenyum? Kau pikir aku sedang bercanda!”

Kyuhyun merasa senang mendapat omelan begitu. Tangannya bersedekap sambil memandang wajah istrinya yang menurutnya seksi dengan keringat yang masih menetes dari ujung rambutnya.

Apalagi pakaian yang dikenakannya sangat menggoda iman. Kaos putih longgar yang menutupi setengah paha dilapisi jaket kulit cokelat tua.

“Aku sedang memandangi wajah kemerah-merahan milik istriku yang kuyakini akan lebih seksi ketika sedang bercinta.”

Anna mengerutkan keningnya tidak suka mendengar ucapan Kyuhyun barusan. Pria itu merayunya lagi?

Tangan Kyuhyun yang bersedekap terurai dan dia berjalan mendekat. Anna diam saja saat Kyuhyun mengusap puncak rambutnya dan malah mengamati wajah pria itu. Apa dia habis berkelahi?

Astaga, Anna, apa yang kau pikirkan?

Tangan Kyuhyun sudah turun ke garis perpotongan leher dan bahu Anna. Wanita itu merasa panas dingin oleh sentuhannya sampai tangannya terkepal kuat.

Kyuhyun melihat perubahan itu tapi dia mengabaikannya. Kyuhyun hanya ingin melihat wajah gadis yang menjadi mimpi buruknya selama tiga tahun terakhir.

Gadis yang selalu sabar menunggunya dan berpura-pura menutup mata ketika suaminya terang-terangan bercinta di depannya.

Gadis yang juga dia tinggalkan di malam percintaan mereka yang pertama dengan sangat mengenaskan dan tak bertanggung jawab.

“Aku akan menebus kesalahanku. Aku akan menghapus kenangan burukmu tentangku. Apa kau mau menerimaku lagi?”

Kedua mata Anna terpejam saat Kyuhyun mengucapkan kata-kata manis itu tepat di depan wajahnya. Dia bisa merasakan mereka sedang berbagi satu nafas yang sama.

Adakah alasan untuk menolak pesona dan kejujurannya? Apakah terlambat memaafkan seseorang yang sengaja dia lupakan?

Tiba-tiba Anna teringat kata-kata Changmin semalam.

#Flashback On

“Dan apa yang kau lakukan dengan pria brengsek itu?!”

Anna terkejut mendengar teriakan Changmin yang kelewat keras setelah mobil yang ditumpangi Kyuhyun sudah tidak terlihat.

Ini pertama kalinya seumur hidupnya dia mengenal Changmin yang biasanya selalu bisa mengontrol kemarahannya sekalipun di hadapan si pembuat masalah.

“Siapa yang kau maksud pria brengsek?” tanya Anna memastikan pertanyaan Changmin barusan.

Changmin memutar bola matanya sebal. Perasaan lelah dan kesal bercampur dan siap meledak.

“Cho Kyuhyun, siapa lagi. Apa yang pria itu lakukan disini?”

“Dia tamu yang tidak diundang lagip—”

“Jangan menemuinya lagi.”

“A-apa? Hoho! Aku juga tidak berniat bahkan sekadar melihatnya lagi. Kau ini kenapa? Datang-datang malah marah padaku.”

Anna jadi ikut kesal kenapa Changmin melimpahkan kekesalannya padanya?

“Bagus! Aku tidak mau melihatmu bersama si brengsek itu, kau ingat!”

Changmin membalikkan tubuhnya dan bersiap masuk ke gedung apartemen.

Tapi Anna tidak membiarkan sahabatnya itu pergi begitu saja tanpa penjelasan. Dia segera mencekal lengan Changmin menghadap padanya kembali.

“Berikan aku alasannya kenapa kau tiba-tiba memiliki sifat pemarah begini.”

“Aku tidak suka melihatnya. Alasan yang sederhana, bukan? Sekarang aku ingin tidur!”

Changmin bukannya tidak ingin memberitahu apa alasannya bersikap kasar begitu. Hanya saja dia tidak memiliki mood-nya sekarang untuk menanggapi debatan Anna.

“Tidak! Kau punya alasan yang lain.” Changmin menaikkan sebelah alisnya. “Kau bahkan lebih tahu apa alasan kenapa harus menjauhi pria itu.”

Anna terdiam.

“Oh? Jangan bilang kau mulai luluh.”

Anna menggelengkan kepalanya.

Gelisah?

“Kau tidak pandai berbohong, nona. Kalau begitu aku tidak akan ikut campur lagi. Perhitungkan sendiri apa yang akan terjadi di masa depan jika semua orang tahu. Bukan hanya dirimu yang terluka namun orang yang kau sayangi akan turut terluka.”

#Flashback Off

“Kenapa diam?”

Suara Kyuhyun seolah menarik Anna kembali ke kenyataan. Matanya terbuka dan langsung bertubrukan dengan iris cokelat milik Kyuhyun.

Sekejap Anna langsung sadar. Apa yang dia lakukan? Kenapa dia harus menikmati sentuhan pria ini.

Anna mendorong dada Kyuhyun menjauh darinya dan tanpa berkata apa-apa lagi dia segera masuk ke dalam mobilnya.

Meninggalkan tempat itu termasuk Kyuhyun yang tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.

Biarlah Anna pergi kali ini. Dia cukup terampil membaca ekspresi gadis yang sudah menunjukkan tanda-tanda ketertarikan untuknya.

Akan kudapatkan kembali apa yang sudah seharusnya menjadi milikku.

.

.

.

TO BE CONTINUE

45 thoughts on “Where? Chapter 2 (Sequel of Why?)

  1. Vikyu says:

    Huaa akhirnya chap dua keluar juga
    Kyuhyun aku suka perjuanganmu kali ini, ya walau dikatakan sedikit kasar
    Sehrusnya kamu bawa berkas2 pernikahan mu yg bisa membuat anna percaya, ahh tapi gini juga asik biar kyu terus berjuang
    Tapi kenapa kyu susah kali sih cerita sama leeteuk
    Ahh ngomong2 soal leeteuk , kyu punya saingan lagi selain donghae , harus berjuang lebih lagi kyu kkkkk next fighting kak 😘😘

    Liked by 1 person

  2. via agnesia says:

    Apa anna bner2 seo eun istri kyuhyun.
    Knapa dia ampek lupa dengan segala masa lalux.
    apa karna kejadian perkosaan n ditinggalkan kyuhyun gtu aja…

    Liked by 1 person

  3. Kayleigh17 says:

    Trauma banget kayaknya ya So Eun sama kejadian masa lalu. Pengen tahu proses So Eun bisa berubah nama jadi ‘Anna’ dan bisa kenal sama Changmin.
    Anyway aku nungguin ‘Switch’ part 5 banget loh! Gak sabar pengen baca lanjutan fiction kamu yang itu.. ^^ Semoga update siang ini ya hihi

    Liked by 1 person

  4. Piggypink says:

    Trauma banget ya seo eun garagara kelakuan kyuhyun di masa lalu. Kyuhyunnya juga jahat banget sih duluu, ayo seo eun jangan luluh duluu bikin kyuhyun nyesel duluu hahah

    Liked by 1 person

  5. lyeoja says:

    Aduhhhh… si tubikontinyu nongol lagi,
    Baru jg seru2 nya bacaa,,,
    Aku gak tau mo mihak siapa, kyu apa anna….
    Aku maunya kyu sma2 anna lagi sebenernya tapi gak mo segampang itu jg…
    Aduhh puyeng kaka Na… hihihi

    Fighting u next chapnya,,,
    Kyu saera gak ad lanjutannya kahh..???

    Liked by 1 person

  6. Dwi RA says:

    Gimana y reaksi anna klo udah ingat semuanya ?? Eonn buat kyu berjuang mati2an dulu dong sebelum nanti seo eun nerima kyu lagi. Next chap harus lebih panjang y eonn hehehe 😀

    Liked by 1 person

  7. Hana Choi says:

    Wahh akhirnya chapter 2 muncul, bersyukur karena kyuhyun udhberubah meskipun terlambat. Aku penasaran apa orang yg nemuin seo eun itu changmin. Jadi changmin balas dendam ke kyuhyun buat seo eun. Tapi penasaran siapa orang menyayangi seo eun selain kyuhyun? Makin penasaran deh semangattt yah kyu

    Liked by 1 person

  8. Kartika Apriya says:

    Kasian seo eun sumpahh jalan hidupnya udah ngenes bnget smpe ke psikiater 😭😭
    Entah aku mau seo eun sama siapa gimna jalur ceritanya aja tapi jngan sama changmin ga rela 😂😂 habis udah embat sana ga puas embat sini sama kyuhyun? Sama masa lalunya gasuka apa sama leeteuk aja? 😏
    Pusing mikirin seo eun sam siapa yg pentinh klo seo eun amnesianya sembuh semiga dia ga bunuh diri deh saking frustasinya aku yg baca aja stress sendiri bayangin jadi seo eun ..

    Liked by 1 person

  9. Hyun says:

    Aku baru baca omg..

    Aku pikir seoeun disini anggota dari 2million dance crew, ada mbak Lia kim juga >…<
    Mana park bongyoungnya? Wkwkwkw
    Btw, dia jadi imut banget karakternya, ekspresif bgt, iyasih dancer iu buat kita jadi terbiasa berekspresi, wkwkw mungkin karena itu juga dia berubah..

    Ah bakal ada kehancuran kah ketika seoeun inget semua nya?

    Ditungu sekali next chapternya!!

    Liked by 1 person

  10. kyuwonhae's wife says:

    Kyu gak tw aj, apa yg terjdi sma anna semenjak kyu meninggalkan anna pas ditengah jalan. Jika anna mengingat kmbli identitas aslinya pasti akan sangat sulit uyk menrina kyu kmbli. Krna kyu adlah awal dri pendrtaan anna dimasa lalu. Dan yg nolong anna a.k.a so eun hyuk jae kah? Kan skrg hyuk udh gak dkat lgi sma kyu

    Liked by 1 person

  11. ddianshi says:

    Tidak suka sama sikapnya kyuhyun disini 😦 sudah tau punya kesalajan tapi cara untuk meminta maaf terhadap so eun dengan jalan yang salah 😦 😦 Harusnya kyuhyun dengan perlahan2 mendekati seo eun kembali -_- dan apakah changmin tau tentang masalalu seo eun??? maksudnya changmin apa orang terdekat anna bakalan terluka? nugu??? jadi selama ini seo eun Amnesia??? Ah kenapa ini semakin rumit??? 😥 😥

    Liked by 1 person

  12. Rae Hwa says:

    Cerita nya bagus banget,,, huft, jadi selama ini Seo eun amnesia,, kuharap Kyuhyun ga mengulangi kesalahan yg pernah terjadi,,, kasian Seo eun dia jadi trauma,,, ditunggu kelanjutan cerita nya,,, oh ya ditunggu juga lanjutan cerita switch dan sequel 1% desperate love… Semangat

    Liked by 1 person

  13. syalala says:

    nahhh nahhhhh nahhhhhhh jd amnesia yaaaa terjawab sudahhhhh. ah ttp sih gemes sama kyuhyun yg dulu sejahat itu…. ga heran bisa sampe dilupain sama seo un jelas lah sesakit itu dan kalo sampe kyuhyun tau jg ga nherti lagi bakal gimana penyesalannya. gemrs sih karena semua berhubungan, ya changmin ya leeteuk hahahahaha parah dah seru bettt.. lanjuttttt

    Liked by 1 person

  14. LeeAhn says:

    Sebel sih sama kyuhyun tp suka sama keras kepala n pemaksa nya kyuhyun hehehehehe
    Changmin tau masalalu anna?? Apa dia suka sama anna? Atau cuma takut kelakuannya sama nayeon…..
    Jual mahal terus anna jgn mudah luluh sama kyuhyun…

    Liked by 1 person

  15. sung hye jin says:

    Jun Seo Eun knp kau lupa sama suami sendir iya sih kenangan yang d berikan kyu dulu menyakitkakn tp setidak nya ** changmin apa jangan suka sm anna ya hrus nya kyu cerita sm eunhyuk spa tau eunhyuk bisa tau dan minta maaf lah

    Liked by 1 person

  16. jaemijhe says:

    Ga ngerti sama pemikiran changmin sekarang..
    Dia suka sama anna? Na yeon gimana?
    Anehh..

    Oke masih ragu kalo anna bakal sama kyuhyun..
    Terlalu banyak rasa sakit setelah kyuhyun melakukan hal keji itu pada seo eun..

    Liked by 1 person

  17. yuliantif0488 says:

    Si kyu lagi berjuang ya, aq berharap seo eun benar-benar susah untuk di dapat kan…
    Biar kyuhyun merasakan bagaimana rasanya berjuang demi mendapatkan cinta

    Liked by 1 person

  18. Prastotoimama says:

    Apakah Changmin mengetahui kalau kyuhyun itu suami seun dan ingin balas dendam sama kyuhyun karena sudah menyakiti sahabatnya. Dengan merusak rumah tangannya dengan nayeon.

    Liked by 1 person

  19. arie_hyun says:

    Nah kan ….. seo eun amnesia …..

    Btw ada hubungan apa antara seo eun ma Changmin?
    Jangan jangan Changmin ngemanfaatin na Yeon buat balas dendam ke Kyuhyun gegara udah nelantarin seo eun .

    Liked by 1 person

Leave a comment