New! Why? (Oneshoot)

Author   : Luna

Title       : Why?

Genre    : Hurt, Romance, Oneshoot

Cast        : Jun Seo Eun, Cho Kyuhyun

Author’s note :

Annyeong reader^^

Udah lama vakum akhirnya bisa kembali lagi dg FF oneshoot. Maaf karna belum bisa ngelanjutin FF obliviate karna laptopku yg kena virus dan semua file ff ku hilang hiks 😥
Semoga FF baru ini bisa jadi pelipur lara buat author sendiri deh wkwkw
Jangan bosan ya dengan cast yang sudah sangat terkenal ini, siapa lagi kalau bukan Cho Kyuhyun, evil maknae nya Super Junior.
Mohon kritik dan saran para pembaca. Selamat menikmati.

Warning! Typo dimana-mana!

IMG-20170330-WA0012

—oo0000oo—

Lenguhan panjang menggema di sebuah kamar hotel itu disertai jeritan ngilu karna pria yang barusan bermain dengannya serta merta menarik batang tubuhnya dari dalam kehangatan milik wanita di bawah kuasanya.

Pria itu beranjak dari tempat tidur kemudian meresletingkan celananya, membiarkan kemejanya yang kusut akibat perbuatan wanita one-night-stand yang masih memejamkan matanya dan nafas terengah-engah terlentang tanpa sehelai benang pun menutupi.

Pria itu tanpa mengatakan apapun lagi langsung meninggalkannya dengan selembar cek yang dia taruh di atas nakas samping tempat tidur.

Brengsek! Yah, itu adalah umpatan paling tepat untuk pria itu. Dia memang salah satu pelanggan setia di kelab malam yang namanya tidak pernah diketahui. Pria kaya raya yang menyewa wanita pelacur tiap malamnya sebagai pemuas hasratnya.

Sekalipun para wanita itu dibuat melayang oleh permainannya yang gila, mereka harus menelan pil pahit karna pria itu sama sekali tidak berniat mengencani salah satu dari mereka.

Tidak dengan wanita yang sama dan tidak dengan seorang gadis. Setelah melalui berjam-jam pergumulan panas, pria itu akan langsung pergi dan meninggalkan selembar cek ber-nominal yang menyilaukan mata.

Jina menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya yang mandi keringat lalu menyandarkan kepalanya di headboard tempat tidur. Pusat tubuhnya masih berdenyut sakit. Meskipun ini bukan pertama kalinya, tapi pria itu yang terhebat.

Sial sekali dia tidak tahu siapa namanya. Mereka memang tidak pernah diijinkan tahu siapa nama pria ini. Tapi sungguh tubuhnya sangat panas dan menggairahkan, ingin sekali mencicipinya lagi.

Harapan tinggal harapan bisa bercinta lagi dengan pria itu. Nyatanya dia tidak pernah memakai wanita yang sama.

—oo0000oo—

“Kemana kau pergi semalam?” Cho Younghwan sudah tidak bisa menahan amarahnya pada putranya yang semalaman menghilang dan baru muncul paginya tanpa rasa bersalah. “Padahal kau tahu sendiri kita sudah memiliki janji dengan keluarga Kim, kau sengaja melarikan diri?”

Gerakan tangan Kyuhyun yang akan menenggak air putihnya terhenti di udara. Dia meletakkan kembali gelas itu lalu memusatkan perhatiannya pada Ayahnya. “Iya, aku memang sengaja. Aku lelah harus menjadi alat bisnismu terus-terusan.”

Kyuhyun bisa melihat rahang pria di depannya mengeras dan tangannya sudah terkepal di atas meja. “Terima kasih atas makanannya. Aku berangkat duluan.” Kyuhyun bangkit dari duduknya, membungkuk sekilas lalu melenggang santai keluar rumah.

Anak itu! desis Cho Younghwan tertahan. Dia menarik napas perlahan. Menormalkan kembali ekspresinya yang menegang. Memijat pelipisnya. Dia tidak boleh terpancing oleh kelakuan putranya yang belakangan ini semakin beringas.

Penyakit darahnya bisa sewaktu kumat dan dia tidak ingin itu terjadi. Idenya untuk mengenalkan Kyuhyun dengan putri sahabatnya harus tertunda. Yah, tertunda berarti akan ada kesempatan lain mempertemukan mereka.

.

.

.

“Halo, sayang.” Yoon Hee mengecup pipi kanan pria gila kerja yang kini sedang sibuk membolak-balik dokumen penting. Cho Kyuhyun selalu menawan di matanya. Apalagi sekarang dia mengenakan kemeja putih pas badan tanpa dasi yang senada dengan warna celananya.

Kyuhyun tampak tidak terusik oleh perbuatan kekasihnya malah senang karna kedatangannya justru menghilangkan penatnya.

“Kau sudah makan siang?” tanya gadis itu penasaran. “Pipimu makin kurus saja. Rasanya aku gemas ingin mencubitnya.” Kyuhyun tersenyum geli ketika Yoon Hee mencubit pipinya gemas.

Perhatiannya teralihkan. Dia melempar dokumen yang semula menjadi perhatiannya ke tengah meja lalu dia mengangkat tubuh ringan gadisnya ke atas pangkuannya. Yoon Hee membenarkan letak duduknya agar nyaman.

“Aku akan segera mendapat makan siangku.” kata Kyuhyun dengan mata berkilat penuh gairah. Yoon Hee yang mengetahui arti tatapannya sebagai sinyal bercinta, meraih kerah kemeja pria itu lalu melepaskan kancing kedua teratas.

“Oh ya? Apa kita akan delivery?” Yoon Hee pura-pura mengabaikan tatapan Kyuhyun yang menajam padanya. Pria itu menggeram lantas mengubah posisi gadis di atas pangkuannya ke atas meja kerjanya setelah menyingkirkan beberapa dokumen di atasnya.

Yoon Hee sempat merasa kehilangan paha hangat milik Kyuhyun namun tidak berlangsung lama karna pria itu langsung berdiri dan meraup bibirnya penuh nafsu.

“Aku menginginkan makan siangku, disini.” Kyuhyun memagut bibir seksi Yoon Hee lagi, melumatnya penuh gairah sementara tangannya sudah bergerilya kemana-mana. Sebelah tangannya meremas dada gadisnya yang bulat dan pas di tangannya sedangkan tangannya yang lain menyelinap masuk ke dalam rok sempit Yoon Hee.

Gadis itu meremas rambut Kyuhyun saat bibirnya menuruni garis lehernya dan mengecupnya basah. Biarlah Kyuhyun memberikan tanda disana, dia tidak peduli.

“Wow, wow, brengsek kau Cho! Kalau bercinta jangan di kantor!” sontak tangan Kyuhyun yang hendak menurunkan celana dalam Yoon Hee terputus oleh suara cempreng milik sekretarisnya yang tidak tahu tempat. Yoon Hee mengeratkan lingkaran lengannya di leher Kyuhyun, gugup karna ketahuan.

Ngomong-ngomong, dia adalah salah satu wanita sewaan Kyuhyun yang dibayar siang ini saja karna dia selalu memakai wanita yang berbeda lagi di malam hari.

Hyukjae tidak terlalu mempedulikan tatapan tajam dan begitu menusuk ketika dengan seenaknya dia masuk ke dalam ruang kerja atasannya itu dan menaruh berkas yang harus ditanda-tangani Kyuhyun. Dia memang telah terbiasa dengan pemandangan ini.

Terlebih dia sudah bekerja bertahun-tahun, jadi dia selalu tahu apa yang dilakukan atasannya tidap jam makan siang. Lebih dari sepuluh kali dia selalu memergokinya akan bercinta di atas meja kerjanya dengan wanita yang berganti-ganti tiap harinya.

Tapi kali ini ada artian lain dari tatapan Hyukjae. “Jangan lupakan rapat penting setelah ini gara-gara sibuk bercinta.” sindir Hyukjae merapel mengingatkan schedule Kyuhyun sambil berhambur keluar.

“I-itu sekretarismu?”

“Tidak usah mempermasalahkannya, dia memang begitu.” Kyuhyun memusatkan perhatiannya kembali pada Yoon Hee. “Kau mau memuaskan adikku? Dia sudah berteriak ingin dipuaskan.” bisiknya tepat di telinganya. Gadis itu tersenyum menggoda. Sungguh dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan bercinta dengan pria kaya raya sepertinya.

Yoon Hee mengulum senyum maut yang dia miliki. Kedua tangannya menggapai rahang menawan milik Kyuhyun menariknya padanya lalu memagut bibir tebal itu dengan nafsu yang sengaja tidak ditutup-tutupi lagi.

Kyuhyun menyeringai evil sambil membalas lumatan panas milik Yoon Hee, membiarkan yeoja itu memimpin permainan mereka yang sempat tertunda.

.

.

.

“Maafkan aku, sepertinya Kyuhyun sedang tidak ingin diganggu. Ada beberapa dokumen yang harus diperiksa siang ini.” Hyukjae benar-benar menyumpahi mulutnya yang berani berbohong pada seorang gadis mengenakan kemeja biru muda yang dipadu dengan jeans biru tua yang selalu setia menunggu Kyuhyun di luar ruang kerjanya berjam-jam lamanya.

Dia benar-benar tidak sampai hati mengatakan yang sebenarnya kalau pria itu sedang asyik bercumbu dengan salah satu pelacurnya.

“Apa dia juga harus bekerja saat jam makan siang?” gadis itu tidak bisa menyembunyikan kecewanya karna lagi-lagi dia tidak bisa bertemu Kyuhyun. “Aku hanya ingin berbicara dengannya sepuluh menit. Ah tidak, lima menit. Bisa kan? Aku mohon!” gadis itu menangkupkan tangannya di depan wajahnya yang begitu polos.

Yah, dia hanya seorang mahasiswi biasa yang tidak sengaja terjebak dalam kehidupan pria muda sukses di dalam sana.

“Maaf sekali lagi, kau tahu sendiri peringai Kyuhyun bagaimana? Dia paling tidak suka ada orang yang mengganggunya saat dia sedang serius.” Aish, sungguh aku minta maaf harus berbohong! jeritnya dalam hati. Brengsek kau Cho! Tega sekali membuat gadis setulus ini kecewa atas tindakanmu.

Jun Seo Eun, gadis itu menghembuskan napas kecewanya. Dia benar-benar kecewa. Dia sudah meninggalkan mata kuliah pentingnya demi menemui Kyuhyun. Tapi apa yang ia dapat sekarang? Pria itu masih saja sibuk bekerja dan menghindarinya sejak pertengkaran mereka dua minggu lalu.

Seharusnya waktu itu dia tidak tersulut kemarahan Kyuhyun, pasti keadaannya tidak akan sekacau ini. Ditambah lagi tekanan dari luar membuat batinnya tersiksa.

Karna keberadaannya sudah tidak dibutuhkan lagi, Seo Eun memilih pamit sambil berjalan lesu meninggalkan perusahaan suaminya. Yah, Cho Kyuhyun, CEO CK Enterprise adalah suaminya. Mungkin kalian terkejut bagaimana bisa mereka menikah padahal usia mereka terpaut jauh dan mungkin karena status Seo Eun sebagai mahasiswi itulah yang menyebabkan pernikahan mereka tidak pernah di-publish ke media. Hanya orang terdekat merekalah yang tahu.

Kenyataan yang tersembunyi itu juga menjadi penyebab banyak para wanita yang masih mengejar-ngejar cinta Kyuhyun dan terpaksa Seo Eun menelan kesedihan karna suaminya lebih senang menanggapi para wanita itu daripada dirinya.

Dua bulan dibilang waktu yang cukup lama mempertahankan rumah tangga mereka meskipun tidak satu hari pun terlewat tanpa pertengkaran. Selalu saja ada yang mereka ributkan. Bahkan hal yang sepele pun menjadi masalah yang besar karna mereka sendiri. Terakhir kali, seperti yang dia katakan, pertengkaran hebat terjadi lagi dua minggu yang lalu.

Apa sebabnya? Seo Eun tidak sengaja menemukan sisa kondom yang entah bagaimana bisa tertinggal di dalam saku celana Kyuhyun dan sialannya tidak hanya satu, melainkan tiga atau empat! Tentu saja hal itu memancing kemarahan Seo Eun. Mana ada istri yang tidak marah mengetahui kebejatan suaminya tepat di depan muka?

Terlebih-lebih Kyuhyun berlagak tidak peduli dan malah menyuruhnya untuk tidak menjadikan itu masalah besar. Bagaimana bisa Kyuhyun berkata begitu! Dia pantas tidak terima!

#Flashback ON

“Apa ini?! Kau bermain dengan wanita, hah?” Seo Eun dengan berapi-api mendobrak pintu kerja di rumah yang mereka tinggali bersama tanpa tahu menahu kalau ada tamu penting di dalamnya.

“Apa yang kau lakukan Jun Seo Eun?! Cepat keluar dari ruanganku!” geram Kyuhyun berusaha tidak teriak sekeras-kerasnya di depan para tamunya. Dia masih punya tata krama di depan para tetua perusahaan. Para tamu yang terpaksa membuat janji di kediaman Kyuhyun merasa tidak enak karna secara tidak sengaja terlibat dalam keributan rumah tangga pimpinan mereka. Mereka akhirnya memilih menyingkir dan mengatakan akan melanjutkan pembicaraan ini di kantor saja besok.

“Puas kau sudah mengusir tamu pentingku? Kau tidak tahu seberapa pengaruhnya proyek ini untuk perusahaan!” Kyuhyun membanting tubuhnya di kursi kebesarannya setelah tamunya pergi.

“Kau ingin mengalihkan pembicaraan kita? Kau belum menjawab pertanyaanku, kenapa aku bisa menemukan sisa kondom ini di celanamu? Siapa wanita yang kau ajak bercinta, Cho Kyuhyun?!” teriak Seo Eun tak tahan.

Hatinya sudah bertalu-talu kesakitan semenjak dia mendapati beberapa bekas pengaman itu berada di kantong celana suaminya saat mencuci pakaian. Dia menahan air matanya yang siap meleleh kapanpun kalau ternyata benar Kyuhyun berselingkuh.

Kyuhyun menatap tajam ke arah Seo Eun yang membalasnya dengan tatapan menantang. Dia segera beranjak dari duduknya lalu melewati tubuh gadis itu begitu saja tanpa mau menjelaskan. Cekalan gadis itu tidak digubris, dia malah melengos begitu saja.

“Kau tidak bisa begini! Aku menuntut penjelasan darimu. Cho Kyuhyun berhenti!!” jeritan sarat akan keputusasaan itu menghentikan langkah Kyuhyun.

“Jangan bertindak berlebihan seolah-olah kau berhak atas diriku. Itu memang milikku. Syukurlah kau yang menemukannya, aku bisa sekalian menyuruhmu membuangnya. Dan kuperingatkan padamu, jangan pernah berteriak di depanku seolah-olah aku ini temanmu!” Perkataan pedas dan dingin itu berdengung di telinga Seo Eun. Dia salah dengar kan? Kyuhyun baru saja mengakui perbuatan bejatnya.

“Berapa kali kau melakukannya?” Oh, pertanyaan bodoh! Sudah jelas-jelas jumlah pengaman yang kau temukan itu berjumlah lima Jun Seo Eun! Gadis itu menekan dadanya agar tangisannya tidak pecah saat itu juga. Dia tidak ingin terlihat sebagai gadis lemah di mata Kyuhyun yang selalu meremehkannya.

“Kalau aku mengatakannya aku yakin kau akan terkena serangan jantung.” Ya Tuhan, kenyataan apa lagi ini? Itu artinya Kyuhyun sudah tak terhitung melakukannya dengan wanita di luar sana? Bahkan pengaman yang dia temukan mungkin tidak bisa mewakili seberapa banyak dia menyewa wanita sebagai pemuas hasratnya.

Kenapa? Kenapa dia tega melukainya sedalam ini?

“Lagipula apa yang kuharapkan dari gadis papan sepertimu yang tidak bisa memberikan kepuasan untukku di atas ranjang. Di bawah umur? Omong kosong!”

Setelah berkata demikian, Kyuhyun pergi meninggalkan rumahnya dan tidak pernah kembali. Pria itu sudah muak dengan pernikahan bodoh yang dilakukan atas dasar paksaan Ayahnya. Segalanya yang dilakukan karna paksaan selalu berujung pada kesengsaraan, bukan?

#Flashback End

Seo Eun menghela napas panjang. Matanya terpejam kuat. Dia menghempaskan tubuhnya yang lelah di halte bus dekat kantor. Dia menepuk-nepuk dadanya yang sesak. Kejadian itu terekam jelas di otaknya dan terus berputar seperti roll film, sulit sekali menghapusnya.

Bagaimana pedih hatinya mengetahui suaminya tak terhitung bercinta dengan wanita di luar sana sedangkan mereka sama sekali belum pernah melakukannya.

Tidak, sebenarnya ini bukan murni kesalahan Kyuhyun. Andai saja dia tidak menolak ketika Kyuhyun meminta haknya, kejadian seperti ini pasti tidak ada. Seo Eun hanya merasa belum siap. Pernikahan mereka yang mendadak harus dilaksanakan di umurnya yang bahkan belum menginjak dua puluh tahun seperti menghancurkan masa remajanya.

Bayangan menjadi mahasiswa yang bisa bebas kesana-kemari dan bersenang-senang bersama teman-temannya hancur saat Ayahnya memaksanya menerima perjodohan dengan putra pemilik perusahaan adi kuasa di Korea yang usia mereka berbeda lima tahun. Pria yang bisa saja dia panggil ahjussi.

Benar memang pria itu sangat tampan parasnya, kulitnya putih bersih dengan bahu tegap, dada bidang, matanya yang gelap seakan bisa menyelaminya. Betapa tatapannya itu siap menelanjangi wanita manapun. Jari-jari lentik yang tidak pernah bisa disentuhnya seperti baju di etalase toko.

Yang dinginnya melebihi salju musim dingin. Tembok yang tak terluluhkan. Tidak mau mengalah, sama dengannya. Hei, wajar saja kan gadis labil berumur sembilan belas tahun punya sifat kekananakan. Nah, dia? Betapa tidak tahu dirinya sudah berumur tidak ada dewasa-dewasanya.

Drrrt drrtt… ponsel Seo Eun bergetar, gadis itu dengan malasnya menatap layar ponselnya. Dia terkejut siapa yang menelepon. Ayah mertuanya. Dia menelan ludah susah payah kemudian menempelkan ponselnya di telinga. “Yoboseyo, Aboenim.”

“Kau belum berbaikan dengan Kyuhyun?”

Inilah pertanyaan yang paling ditakutkan selama pertengkaran mereka. “A-ah, itu, begini sepertinya Kyuhyun ahjus— op-oppa sedang sangat sibuk. Aku belum sempat menemuinya lagi.” Nyaris saja Seo Eun memanggil Kyuhyun dengan sebutan ‘ahjussi’. Untungnya dia ingat dengan siapa dia berbicara.

Cho Younghwan menghela napas lelah. “Anak itu sungguh kekanakan. Haruskah dia bertindak sebagai remaja labil sepertimu. Begini saja, aku tidak mau tahu hari ini kalian harus menginap di kediaman Kakek dan jangan sematkan wajah masam kalian. Mengerti?”

Seo Eun tercengang, bingung harus menjawab apa. Dia tidak memutuskan secara sepihak. Bisa-bisa Kyuhyun semakin marah padanya. “Ta-tapi, Aboenim, kami masih belum berbaikan dan…” kalimatnya menggantung. Mata gadis itu mengikuti arah mobil yang sangat dikenalinya barusan lewat di depannya.

Mobil itu melaju dengan kecepatan sedang, tapi Seo Eun sudah bisa mengenalinya hanya melihat plat nomornya. Dua bulan mereka menikah, tidak mungkin Seo Eun tidak memperhatikan detail barang milik suaminya.

Itu mobil Kyuhyun. Dia bersama dengan siapa? Sekelebat dia melihat sosok wanita duduk di kursi penumpang.

“Yoboseyo? Seo Eun-ah, kenapa kau diam?”

Suara Cho Younghwan segera menariknya kembali ke dunia nyata. Dia gelagapan menjawab kalimat Ayah mertuanya. “M-maafkan aku Aboenim, aku sedang di jalan sekarang. Iya, kami pasti datang malam ini. Terima kasih atas undangannya.”

“Syukurlah. Aku jadi tidak perlu membuat alasan untuk Kakek kalau kalian tidak bisa datang. Sampai bertemu nanti malam. Aku tutup teleponnya.” Seo Eun menjatuhkan tangannya di samping tubuh. Dia masih belum bisa mencerna apa yang barusan terjadi. Apa benar Kyuhyun pergi bersama wanita?

Berarti Hyukjae oppa telah berbohong padanya? Kyuhyun tidak sedang bekerja, tapi sibuk kencan dengan seorang wanita?

Mendadak dia ingin merutuki mulutnya yang terkadang lebih cepat bertindak dari otaknya. Kenapa tadi dia langsung mengiyakan? Padahal dia tidak tahu apakah pria itu mau pergi dengannya atau tidak. Dia mungkin bisa mengecewakan harapan Ayah mertuanya dan Kakek. Huh, kalau begitu, Jun Seo Eun, kau harus berhasil membujuk pria itu.

“Oppa, kau berhutang satu padaku karna sudah berbohong hari ini. Aku membutuhkan bantuanmu. Aku perlu menyeret seseorang untuk ikut denganku.”

—oo0000oo—

BRAKK!

Hyukjae mendobrak pintu kamar hotel mewah itu tidak peduli orang-orang di sebelah kamar itu memprotesnya atau orang yang dia tuju saat ini menggeram marah lagi padanya, karna menurutnya apa yang dilakukannya sekarang adalah benar. Begitu tubuhnya masuk ke dalam kamar itu, matanya disuguhi pemandangan paling menjijikkan.

Seorang wanita yang tubuh bagian atasnya terbuka dan memperlihatkan dadanya yang menggantung, dia sedang duduk di atas pangkuan seorang pria dan kedua tubuh mereka masih menyatu dengan sempurna.

Sialan! Hyukjae berbalik sebentar dan segera mencegah Seo Eun masuk ke dalam sana. “Tunggu di luar saja. Biar aku yang menyeretnya.”

“Apa yang kau lakukan hah?! Kenapa kau suka sekali mengganggu kesenanganku?!” teriak pria yang tak lain adalah Kyuhyun, pria itu marah besar. Dia melepaskan kontak tubuhnya lalu menyuruh wanita itu menyingkir dari atas tubuhnya. Wanita itu segera menaikkan mini dress-nya. Kyuhyun merapihkan pakaiannya dan menghampiri Hyukjae. BUGH! Satu pukulan mendarat mulus menghantam pipi Hyukjae hingga pria itu jatuh tersungkur.

“Pergi atau kau akan kupecat!”

Seo Eun berjingkat di tempatnya berdiri saat mendengar suara Kyuhyun yang menggelegar. Ingin sekali dia mengintip apa yang terjadi di dalam sana. Tangannya saling bertaut cemas apalagi setelah mendengar bunyi pukulan keras dari dalam. Ah! Masa bodoh! Dia tidak tahan hanya menunggu di luar sementara dia yang memiliki urusan dengan pria itu.

Kakinya menginjak masuk ke dalam kamar itu. Dia terpaku melihat pemandangan di depannya. Kyuhyun yang seperti kerasukan memukuli tubuh Hyukjae bertubi-tubi tanpa perlawanan dan dia bisa melihat seorang wanita meringkuk ketakutan di atas ranjang. Otaknya mendidih. Hatinya pedih. Apa barusan Kyuhyun hendak menyetubuhi wanita itu? Sial!

“Cukup! Berhenti!” Seo Eun mencengkeram lengan Kyuhyun sekuat-kuatnya agar dia menghentikan aksinya yang menyakiti sahabatnya sendiri. Kyuhyun yang masih belum bisa mengendalikan emosinya, tanpa sadar melayangkan pukulannya di pipi Seo Eun hingga tubuhnya terhuyung ke belakang.

Sebenarnya pria itu cukup terkejut mendapati gadis yang sudah tidak pernah dilihatnya dua minggu ini berada disana. Dia menghentikan aksi memukulnya melihat Seo Eun meringis kesakitan sambil menggenggam pipinya.

Kyuhyun menempatkan kedua lengannya di pinggang dengan angkuh. “Apa yang kau lakukan, hah? Dia pantas dipukuli. Dia mengganggu kesenanganku!”

Seo Eun menutup dua lubang telinganya mendengar suara Kyuhyun yang menggelegar. “Apa dia yang kau maksud dengan sebuah kesenangan?” tunjuk Seo Eun pada wanita pelacur yang masih berdiam gemetar disana.

Kyuhyun tertawa hambar dan sinis. Gadis ini membentaknya lagi. “Sialan! Kau bermain dengan jalang!” matanya sudah memerah menahan air matanya sekaligus rasa panas yang menjalar di pipi kirinya yang sekarang memar dan berwarna merah keunguan.

“Kalau iya, kau mau bilang apa?” tantang Kyuhyun dengan ekspresi mengeras terpampang jelas. Dia benci karna Seo Eun mengumpatnya tepat di depan mukanya. Dia mengabaikan raut kesakitan istrinya dan lebih mementingkan egonya untuk menang dalam perang mulut mereka.

Dia menyeringai sinis karna Seo Eun hanya balik menatapnya. Dia menunggu Seo Eun mendebatnya lagi. Cukup lama sebelum dia membalikkan badannya dan malah membantu Hyukjae untuk berdiri.

“Oppa, biar aku membantumu.” Seo Eun menyampirkan lengan milik Hyukjae di lehernya sementara tangan pria itu dibiarkan memeluk pinggang mungilnya. Gadis itu tidak peduli lagi dengan perubahan ekspresi Kyuhyun yang antara terkejut, marah dan kesal.

Dia memapah tubuh Hyukjae yang lemah keluar dari kamar itu. Dia sudah cukup kesal sampai tidak bisa lagi berkata-kata dan pergi memang satu-satunya jalan terbaik. Melupakan nyeri di pipinya yang tidak membaik.

Namun, baru tujuh langkah seseorang menarik lengannya yang digunakan menahan sisi tubuh Hyukjae yang menyebabkan pegangannya lepas dan tubuh Hyukjae merosot di lantai. Seo Eun hendak memaki siapapun yang melakukannya, tapi dia cukup kaget mengetahui Kyuhyun-lah pelakunya.

Wajah pria itu merah padam dan rahangnya mengeras, dia tampak seratus kali lebih menakutkan daripada kemarahannya yang sudah-sudah.

“Orangku sebentar lagi datang untuk menjemputmu.” ucap Kyuhyun dingin pada Hyukjae yang masih saja merintih. “Dan kau, aku perlu mendisiplinkan bibirmu yang kasar ini.”

Setelah berkata begitu Kyuhyun segera menyeret tubuh Seo Eun, tidak peduli gadis itu akan kesakitan atau tidak, yang jelas dia ingin menjauhkannya dari Hyukjae. Dia tidak suka kalau miliknya disentuh oleh pria lain. Oh, cemburu tuan Cho?

Kyuhyun mendorong tubuh mungil Seo Eun ke dalam mobilnya, tepatnya di kursi penumpang bagian belakang. Kemudian dia ikut masuk bersamanya membuat Seo Eun terperanjat kaget. Apa yang mau dilakukan pria ini? Tiba-tiba saja tubuhnya sudah tersudutkan di kaca mobil belakangnya.

Kyuhyun mencengkeram pipinya yang memar dan itu membuat Seo Eun menjerit kesakitan dan pria itu mengabaikannya. Kyuhyun segera melahap bibirnya kasar, menekan kepalanya ke belakang, melumatnya ganas dan entah harus merasa apa, Seo Eun hanya merasa jijik. Kepalanya bergerak-gerak menolak ciuman Kyuhyun. Dia tidak mau disamakan dengan para jalangnya.

“Sudah kubilang kan, bibirmu perlu didisiplinkan.” Kyuhyun melumat bibir Seo Eun yang ternyata sangat manis. Baru pertama ini dia merasakan bibir semanis ini. Tempo ciumannya tidak berangsur pelan malah semakin brutal. Menggigit bibir bawah gadis itu ketika tidak mendapat balasan. Rasa ciumannya bercampur rasa asin karna darah segar yang mengalir dari bibirnya.

Seo Eun memukul-mukul dada Kyuhyun tidak bisa merasakan apapun selain kesakitan demi kesakitan. Saat matanya membuka dan bertumbukan dengan tatapan mata hitam legam milik Kyuhyun yang sedang balik menatapnya tajam.

Air matanya menetes. Hatinya sakit karna Kyuhyun hanya mempermainkannya. Pria ini hanya membuat jurang di hatinya semakin menganga lebar. Kenapa? Kenapa Kyuhyun sangat membencinya? Bahkan ciuman pertamanya harus terasa hambar.

Dia bahkan sudah tidak peduli ketika pria itu mengangkat dress selututnya, merobek celana dalamnya secara paksa dan menyentuh miliknya sangat kasar. Tatapan tajamnya tidak pernah lepas dari gadis di depannya yang juga sedang menatapnya sendu.

“Kau harus membayar mahal karna menghancurkan malam indahku.” Hanya berkata begitu lalu Kyuhyun yang entah sejak kapan dia sudah melepas celananya, menghentakkan batang tubuhnya masuk ke dalam milik Seo Eun tanpa pemanasan lebih dulu sehingga rasanya sangat sakit, perih sekali seperti hati wanita itu.

Kyuhyun menghentak-hentakkan miliknya sangat kasar ke dalam milik Seo Eun yang kering dan mungkin akan lecet setelahnya. Kyuhyun terus melakukannya tanpa henti dan malah menarik rambut Seo Eun ke belakang hingga membentur kaca mobil kemudian meremas dadanya yang menurutnya berukuran kecil tanpa ampun. Pria itu menggeram karna lubang sempit yang mencengkeramnya di dalam sana. Sialan, kenapa milik Seo Eun sangat menggairahkan.

Gadis itu memejamkan matanya menahan kesakitan di tubuhnya juga hatinya. Air matanya terus mengalir tanpa isakan dari mulutnya yang dibungkam oleh bibir Kyuhyun yang tidak henti menyiksanya, menggigitnya dan memainkan lidahnya.

Tangan Seo Eun mendorong dada Kyuhyun agar pria itu menghentikan kegiatannya sekarang. Seakan tidak peduli, Kyuhyun semakin brutal mendorong miliknya semakin ke dalam, menembus selaput tipis di dalamnya. Dia tidak kaget melihat darah mengalir di penyatuan tubuh mereka karna dia tahu Seo Eun masih perawan.

Dia semakin bersemangat mendorong pinggulnya semakin masuk ke dalam dan mendapatkan klimaksnya sendiri. Tanpa aba-aba, Kyuhyun melepaskan miliknya tidak membiarkan Seo Eun mencapai klimaksnya dan hal itu membuat cairan sperma-nya mengalir keluar mengotori dress gadis itu dan kursi mobilnya.

Seo Eun menatap nanar ke arah Kyuhyun yang kini sudah sibuk merapihkan pakaiannya. Bahkan pria itu telah merenggut keperawanannya dengan tidak manusiawi tapi tidak mau memberikan benihnya ke dalam rahimnya. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya Seo Eun ingin mati saja.

Diperlakukan tidak jauh beda seperti pelacur-pelacurnya yang berganti sepanjang waktu. Oh, bahkan mungkin pelacur itu lebih beruntung darinya karna membiarkan mereka mendapatkan klimaks bersama dengan Kyuhyun sekalipun pasti Kyuhyun tidak ceroboh dengan selalu memakai pengaman. Yang jelas tidak sepertinya. Dia sudah tidak ada bedanya dengan sampah sekali pakai.

Rasa ngilu di daerah kewanitaannya membuat Seo Eun meringis. Perih. Sepertinya tubuhnya benar-benar lecet. Dia menutup dressnya yang tersingkap dan berusaha menegakkan tubuhnya yang sakit. Ide bercinta di dalam mobil sangatlah buruk.

Dia tidak akan pernah bersedia melakukannya lagi. Hey, lagipula apakah Kyuhyun akan mengajakmu bercinta lagi setelah malam ini? Jangan bermimpi Jun Seo Eun!

“Keluar dari mobilku.” Apa? Seo Eun yang masih terbata merasakan punggungnya yang terjungkal ke belakang tanpa persiapan apa-apa. Dia mengerang lagi. Apa ini? Apa dia dibuang? Lengannya yang bergesekan dengan aspal jalan membuatnya merintih sakit.

Tanpa sempat bertatapan lagi dengan Kyuhyun, pria itu sudah menutup pintu mobilnya dan sekejap mobil itu sudah melaju kencang di jalanan. Seo Eun menangis. Benar-benar menangis sekaligus menjerit kesakitan. Dia memukul-mukul dadanya sendiri, menjambak rambutnya, menampar pipinya berulang kali.

Beberapa orang yang akan masuk ke hotel hanya memandangnya heran. Seo Eun menangis meraung-raung hingga siapapun bisa mendengar bahwa arti jeritan itu adalah kesakitan menahun yang sengaja ditahannya selama itu.

Penampilannya sangat berantakan ketika berjalan terseok-seok di trotoar. Dressnya kotor berbau sperma milik Kyuhyun, rambutnya sangat kusut, wajahnya babak belur seperti habis berkelahi dan ada sisa air mata yang sudah mengering, lengan dan lututnya lecet mengeluarkan darah segar.

Kenapa Kyuhyun tega melakukan ini padanya? Apa kesalahannya hingga Kyuhyun mencabik-cabiknya seperti ini? Apa dia telah melakukan kesalahan besar di kehidupannya sebelumnya? Apa dia pantas menerima ini semua?

Dia tahu pertanyaan itu tidak akan pernah terjawab. Dia menyesal sekarang, kenapa harus menikah dengan pria gila sepertinya? Kenapa ayahnya dulu tidak menjualnya saja malah menjodohkannya dengan pria dingin tak punya hati seperti Kyuhyun?

Terlalu banyak kata kenapa yang berseliweran di otaknya hingga tidak sadar kalau di depannya ada dua laki-laki yang mabuk-mabukan.

“Hei, nona, sepertinya sedang bersedih. Mau bermain dengan kami?”

“Wah, tubuhnya seksi juga.” Salah satu dari mereka yang membawa botol menyentuh dada Seo Eun sengaja membuat gadis itu memekik kaget. Dia baru tersadar dari lamunannya dan hendak melarikan diri ketika pria yang lain mencengkeram lengannya lalu menyeretnya masuk ke dalam gudang kosong di dekat sana.

“Lepaskan aku! Jebal! Lepaskan aku!” Seo Eun meronta-ronta dengan lengan yang terus diseret ke dalam gudang pengap itu. Pintu gudang tertutup rapat, menyisakan cahaya remang-remang. Seo Eun merapatkan punggungnya di tembok dingin, posisinya sudah terpojok sekarang. Air matanya mengalir lagi tanpa diperintah. Haruskah berakhir seperti ini? Haruskah? Dia menekan dadanya yang nyeri lagi.

“Oh! Jangan bilang kau habis melayani pria kaya, nona manis? Spermanya masih tersisa banyak disini!” salah satu pria bertopi mengendus ke dalam pakaian Seo Eun, membuat yeoja itu menggeliat takut.

“Aku jadi tidak sabar bagaimana rasanya service-mu! Hahaha!”

Dua pria di depannya menatap lapar tubuh Seo Eun yang bergetar. Kejadian itu terjadi sangat cepat. Malam itu adalah malam terlaknat baginya. Tubuhnya yang lemah sehabis dipaksa bercinta dengan Kyuhyun harus diperkosa oleh dua pria brengsek sekaligus.

Hatinya terkoyak parah. Jurang yang sudah menganga, tak terhitung lagi seberapa lebarnya. Air matanya tak terbendung lagi terus mengalir seiring tubuhnya yang dimasuki bergantian oleh milik mereka tanpa ampun.

Mengeluarkan cairan sperma mereka ke dalam tubuhnya. Memuaskan hasrat mereka dan setelah puas, meninggalkan tubuh Seo Eun teronggok benar-benar seperti sampah di gudang itu.

Seo Eun memandang atap gudang itu dengan pandangan kosong. Tubuhnya telanjang tanpa sehelai benang pun. Bajunya dirobek dan teronggok di sampingnya. Dia kedinginan. Tidak ada selimut hangat malam ini. Tidak ada lampu tidur yang selalu menemaninya. Tidak ada kecupan hangat yang selalu dia dapatkan dari ibunya.

Dia sangat merindukan ibunya yang sudah meninggal. Eomma, haruskah aku menyusulmu sekarang? Matanya terpejam erat sebelum kesadarannya berangsur menghilang.

—oo0000oo—

Berita pernikahan putra dari CK Enterprise tersebar luas di penjuru Korea. Perusahaan adi kuasa itu baru meresmikan pernikahan Cho Kyuhyun dengan Kim Na Yeon menggemparkan seluruh kota. Ini adalah pernikahan pertama yang diselenggarakan sangat mewah dan menghabiskan biaya miliaran dolar.

Awak media diperbolehkan meliput setiap detail pernikahan itu. Bahkan pasangan baru itu tampaknya dimabuk asmara karna mereka tidak menutup-nutupi kemesraan mereka di depan kamera. Berciuman sangat panas setelah mengucapkan janji sehidup-semati.

Sebelumnya mungkin terdengar berita simpang-siur bahwa ini bukan pernikahan pertama Cho Kyuhyun. Dia sudah pernah menikah dengan putri seorang pengusaha yang kini bisnisnya telah hancur.

Pria itu dengan tegasnya menolak dan mencapnya sebagai berita murahan. Dia memastikan kalau siapapun yang menyebarkan berita bohong itu akan ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara.

“Ini adalah pernikahan pertamaku. Tidak ada sebelum Kim Na Yeon.”

Televisi di salah satu kamar rumah sakit itu menampilkan sosok gagah CEO dari CK Enterprise yang menggandeng tangan istrinya sangat hangat, memeluk pinggangnya sangat posesif seolah-olah tidak ingin melepaskannya.

Pembawa acara terus berbicara tentang pernikahan yang sudah dua minggu ini hangat dibicarakan di tengah-tengah masyarakat.

Sosok gadis berwajah pucat yang duduk di atas kursi roda tampak memandang kosong ke jendela kamar rawatnya dengan latar berita televisi yang menulikan pendengarannya. Tubuhnya kurus tidak terurus. Selang infus yang menggantung di tangannya dimainkan olehnya.

Pikirannya kosong. Hatinya kosong. Tatapannya menjelaskan betapa dia sangat sakit tapi dia lidahya terlalu kaku untuk menjerit bahwa disini ada orang yang merasa kesakitan.

.

.

.

END

 

54 thoughts on “New! Why? (Oneshoot)

Leave a comment